Sabtu, 15 Februari 2014

SEJARAH PALANG MERAH


GERAKAN PALANG MERAH DAN
BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL


Latar belakang terbentuknya Palang Merah sebagai Lembaga Kemanusiaan
Adanya perjuangan tanpa pamrih dan didorong oleh sentuhan batin terhadap penderitaan yang dialami oleh prajurit – prajurit di medan operang.
Ada 2 perang yang melatar belakangi terbentuknya Palang Merah.
1. Perang Krimea
              Perang yang  terjadi antara Rusia melawan Turki yang dibantu oleh Inggris dan Prancis pada Maret 1854 sebelum Perang Dunia I.
            Pada perang ini sekitar 60% prajurit yang sakit dan luka hampir dikatakan tidak dapat ditolong karena kurangnya perawatan. Pada saat itu terkenal pengorbanan seorang gadis ( yang dikenal sebagai cikal bakal palang merah dan dikenal sebagai perawat pertama ) yang bernama Florence Nigtingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di kota Flotentiville, Itali. Bapaknya adalah William Edward Shore dan ibunya adalah Frances Smith. Masa kecilnya di London dan dia merupakan keturunan bangsawan.dia lebih senang bergaul dengan rakyat biasa daripada dengan bangsawan. Karena didorong oleh kepribadiannya itu, dia masuk sekolah perawat yang pada masa itu orang Inggris menganggap perawat itu hina.
            Ketika terjadi perang krim, ia langsung mendaftar sebagai juru rawat. Pada saat itu haya ada 14 ornag perawat dan 24 orang biarawati.
            Selama musim dingin pada perang itu, Florence telah melepas kepergian 2.000 prajurit. Dia dikenal sebagai gadis lentera karena dia sering mengelilingi barak prajurit sampai larut malam dengan membawa lentera. Florence berada di tengaha medan perang selama 2 tahun. Pengeabdian Florence ini akhirnya menjadi inspirasi dari seorang tokoh yang terlibat dalam satu perang yang melatarbelakangi terbantuknya Palang Merah yaitu Jean Henry Dunant yang dikenal sebagai Bapak Palang Merah Internasional.
2. Perang Solferino
            Solverino adalah nama sebuah kota kecil di Italia. Perang ini terjadi antara Austria melawan Prancis terjadi pada tahun 1859 yang berlangsung selama 15 jam sepanjang 24 km. 1500 perwira dan 80.000 prajurit tewas. Di perang ini Henry Dunat berperan yang kebetulan terjebat di dalam perang itu karena ada urursan bisnis. Setelah menghabiskan waktu di Solverino dia menulis buku dengan judul “Un Sovenir The Solverino”. Buku ini menceritakan penderitaan prajurit perang dan mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan organisasi untuk menolong korban perang dan di bawa ke Swiss kampung halamannya dan disambut baik oleh Gustave Moyner yang merupakan ketua Masyarakat Sosial Jenewa. Lalu Gustave membentuk Panitia 5 atau disebut Committee 5, yang terdiri dari : Gustave Moyner sebagai ketua, Henry Dunant sebagai sekertaris, anggota : dr. Louis appia, dr. Theodore Mavmoir, Jendral Guillene. Komita inilah yang merangcang Gerakan Palang Merah yang disebut sebagai Komite Tetap Internasional  untuk Pertolongan Prajurit di Medan Prerang. Pada saat iu ada 16 negara ( umumnya dari Eropa). Kenvensi pertama pada tanggal 26 – 29 Oktober 1863 ditetapkan nama Komite Internasional Palang Merah, juga ditetapkan anggotanya harus memakai ban putih di lengan dengan lambang palang merah.
            Sebagai penghormatan kepada orang Swiss yang menyelenggarakan gerakan tersebut dan untuk menghormati Henry Dunant ditetapkan lambang palang merah di atas dasar putih yang merupakan kebalikan dari Bendera Siwiss.
Selain lamabang palang merah juga dikenala lambang lain, yaitu :
Bulan Sabit Merah
Anggota – anggota palang merah dari negara – negara Islam keberatan dengan lambang palang merah karena identik dengan agama Kristen.
Sinar Matahari Terbit digunakan oleh Iran. 

Jumat, 14 Februari 2014

TRIBAKTI PMR DAN PRINSIP DASAR KEPALANG-MERAHAN


Tribakti PMR
dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009) tersebut adalah:
  1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat
  2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Prinsip Dasar kepalang-merahan
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
  • Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.
  • Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
  • Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
  • Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
  • Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
  • Kesatuan
Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lembaga yang digunakan Palang merah
Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.

  • Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.

Minggu, 09 Februari 2014

Lambang PMR WIRA


Arti Lambang PMR WIRA

        




 1.  Segi Lima merah melambangkan Pancasila.
 2.  Warna dasar kuning melambangkan ‘warna dasar PMR Wira’.
     3.  Segi lima putih melambangkan ‘Panca Satya PMR’
     4.  Warna dasar putih melambangkan ‘Kesucian’.
 5.  Tanda Palang Merah melambangkan ‘Bendera Negara Swiss’ yang menentang  
      Pertumpahan Darah.


          Latar belakang digunakanya lambang tersebut adalah inspirasi dari bendera negara SWISS, karena :

1. Menghormati negara SWISS
2. Pelopor pendirinya adalah warga negara SWISS
3. Agar Palang Merah benar-benar netral, karena negara SWISS benar-benar negara netral.
     
        Lambang ini resmi dipakai pada tanggal 22 Agustus 1864 sesuai hasil prakasa Komite Jenewa yang menghasilkan konverensi Jenewa.